Wartadaerah.com, Jakarta — Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Wamen P2MI) Christina Aryani menegaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan terobosan strategis pemerintah dalam membuka akses pendidikan yang merata dan inklusif bagi seluruh anak Indonesia, terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.
“Sebagai bagian dari Kabinet Merah Putih, setiap kali kami turun ke daerah, kami pastikan program prioritas Presiden Prabowo Subianto benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Kami ingin tahu apa dampaknya, tantangannya, dan bagaimana masyarakat meresponsnya,” ujar Christina, dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Selasa (14/10/2025).
Program Sekolah Rakyat merupakan bagian dari kebijakan prioritas nasional yang berjalan berdampingan dengan program Makan Bergizi Gratis, Sekolah Garuda, dan Cek Kesehatan Gratis. Melalui program ini, pemerintah berupaya memastikan tidak ada anak Indonesia yang tertinggal dari hak dasarnya untuk memperoleh pendidikan berkualitas.
Di SRMP Malang 16, Christina meninjau langsung ruang kelas, asrama, hingga fasilitas sanitasi sekolah, serta berdialog dengan para siswa dan guru. Sekolah ini menampung 100 siswa, terdiri atas 55 perempuan dan 45 laki-laki, dengan rentang usia 12 hingga 18 tahun.
“Banyak dari mereka yang sebenarnya tidak bisa melanjutkan sekolah jika bukan karena program ini. Sekolah Rakyat memberi harapan dan mengubah hidup anak-anak Indonesia,” tutur Christina.
Selain berbicara tentang pendidikan, Christina juga memberikan motivasi kepada para siswa mengenai masa depan dunia kerja dan peluang karier di luar negeri secara legal melalui jalur pelindungan pekerja migran.
“Ada banyak anak yang bercita-cita ke luar negeri, ingin menjadi dokter, perawat, atau guru. Saya sampaikan, itu bukan mimpi yang sulit. Jika belajar sungguh-sungguh dan memiliki keterampilan serta kemampuan bahasa sesuai negara tujuan, peluang itu terbuka lebar,” ujarnya.
Lanjutnya, misalnya, di Jerman saat ini ada kebutuhan besar untuk guru taman kanak-kanak. Anak-anak Indonesia bisa mengisi peluang itu bila dipersiapkan sejak dini.
Christina menegaskan, KemenP2MI berkomitmen memperkuat jalur pendidikan dan pelatihan tenaga kerja muda, termasuk membuka akses ke dunia kerja luar negeri dengan prinsip aman, legal, dan bermartabat.
Dalam agenda kerjanya di Malang, Wamen Christina juga mengunjungi sekolah vokasi dan Politeknik Pembangunan Pertanian, meninjau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, serta Universitas Brawijaya untuk membahas rencana pendirian Migran Center.
Selain itu, ia memberikan pembinaan kepada para pegawai di Pos Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Malang.
Christina berpesan bahwa pembangunan sumber daya manusia adalah pondasi bagi kemajuan bangsa. “Pendidikan adalah kunci mobilitas sosial dan masa depan bangsa. Sekolah Rakyat menjadi bukti nyata komitmen pemerintah untuk membuka jalan bagi setiap anak Indonesia agar bisa belajar, bermimpi, dan berdaya,” tegasnya. (Red)





























