Dubai – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memanfaatkan kehadirannya dalam acara the World Government Summit di Dubai, untuk bertemu dengan Menteri Ekonomi Persatuan Emirat Arab (PEA) Abdullah Bin Touq Al Marri pada Rabu (12/02). Pada pertemuan bilateral tersebut, kedua Menteri membahas strategi peningkatan konektivitas udara, investasi, dan pariwisata guna memperkuat hubungan ekonomi antara kedua negara serta berbagai isu kerja sama bidang ekonomi khususnya dalam kerangka I-UAE CEPA.

Kerja sama yang kuat antara PEA dan Indonesia terlihat dari jumlah perdagangan dan investasi dari PEA ke Indonesia. Pada tahun 2024, nilai perdagangan kedua negara mencapai USD 5 Miliar dari sebelumnya hanya sebesar USD 3 Miliar di tahun 2020. Melihat peluang ekonomi digital yang dimiliki PEA, Menko Airlangga menawarkan potensi kerja sama dibidang ekonomi digital dengan mengajak pengusaha utama PEA. “Pemerintah PEA diharapkan dapat mendorong investasi dari sektor privat untuk pengembangan ekonomi digital di Indonesia,” ungkap Menko Airlangga.

Pembahasan dengan Menteri Ekonomi PEA juga menyangkut tentang rencana peningkatan frekuensi penerbangan dan upaya menambah armada pesawat berukuran besar ke kota-kota besar di Indonesia (Jakarta, Bali, Surabaya dan Medan).

Menko Airlangga mengapresiasi rencana tersebut dan menilai bahwa penambahan armada pesawat berbadan besar, terutama untuk kota-kota tujuan bisnis dan pariwisata, akan berpotensi meningkatkan minat kunjungan para pelaku bisnis dan wisatawan ke Indonesia.

Menteri Abdullah juga menekankan perlunya membuka akses penerbangan untuk meningkatkan perdagangan dan mobilitas wisatawan. “Kami melihat peluang untuk meningkatkan volume perdagangan dan investasi melalui kebijakan open sky policy, dengan mengacu pada pengalaman kerjasama penerbangan PEA dengan negara lain,” tanggap Menteri Abdullah.

Menko Airlangga lebih lanjut menegaskan kesiapan Indonesia untuk mendukung peningkatan sektor pariwisata dengan PEA. ”Kami ingin meningkatkan arus wisatawan ke Indonesia, yang saat ini mencapai sekitar 2 juta kunjungan per tahun. Negara-negara lain telah berhasil meningkatkan sektor ini dengan strategi serupa,” tukas Menko Airlangga.

Pertemuan ini juga membahas potensi pengembangan infrastruktur penerbangan, termasuk rencana pembangunan bandara baru untuk mendukung industri pariwisata Indonesia. Menteri Abdullah menyatakan komitmen untuk mendukung program tersebut dengan merujuk strategi penguatan pariwisata dan konektivitas di sejumlah negara melalui pembangunan infrastruktur bandara.

Selain itu, juga dibahas tentang dorongan untuk kerja sama dengan negara-negara GCC (Gulf Cooperation Council), yang terdiri dari Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Bahrain, Kuwait, Oman, dan Qatar.  Menteri Abdullah juga mengundang Indonesia untuk berpartisipasi dalam Investopia 2025 pada 26-27 Februari 2025 di Abu Dhabi PEA. Pertemuan tersebut rencananya akan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan global.

Di akhir pertemuan, kedua Menteri membahas target peningkatan kerja sama ekonomi kedua negara untuk mendorong total nilai perdagangan mencapai USD 10 Miliar melalui implementasi perjanjian kerja sama ekonomi yang komprehensif serta peningkatan investasi dan pariwisata.

Pada pertemuan tersebut Menko Airlangga didampingi oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso dan Konsul Jenderal Republik Indonesia di Dubai Denny Lesmana. (Red)